Nama Latin: Lycopersicon esculentum
Nama Ingris: Cherry tomatoes
Famili : SOLANACEAE
1. Cultivar
- Recento, Liberto
Rumah Pembibitan
- Rumah bibit terbuat dari kayu/besi, dengan atap plastik UV (Ultra Violet Resistant). Lebar 6.4 m, tinggi bagian depan 25.2 m, double span, dan panjang sesuai dengan keperluan. Diding Rumah bibit ditutup dengan ‘insect screen’ (mesh >40). Bentuk sama dengan bentuk Greenhouse produksi. Lokasi hendaknya dekat dengan emplasemen.
- Di dalam rumah bibit dibuat bangku dari kayu/besi yang digunakan untuk meletakkan panel bibit. Juga diberi naungan paranet 55%.
- Tray Semai : tray semai terbuat dari bahan plastik/mika, yang bisa ditutup agar tetap lembab.
- Kertas Tissue : kertas tissue yang mudah menyerap air yang akan digunakan untuk mengecambahkan benih.
- Sprayer (Hand Sprayer): volume 1 liter.
- Pinset : digunakan untuk transplanting
- Panel bibit: isi 113 tanaman per panel
- Media semai : Rockwool (‘Grodan’) yang diisikan pada panel semai, atau media semai lain
- Letakkan 3-5 lapis kertas tissue ke dalam tray semai, kemudian basahi dengan air secukupnya.
- Benih sebanyak 100-200 ditebar diatas kertas tissue yang telah dibasahi. Kemudian tray semai di tutup (klip/stapler) biarkan selama 5-7 hari di tempat yang tidak terkena cahaya langsung. Sebaiknya tray semai disimpan dalam ruang gelap sampai benih berkecambah
- Pertahankan agar kertas tissue selalu dalam keadaan lembab.
- Isi Panel semai (Panel 113) dengan rockwool sampai penuh, dan basahi dengan air. Rockwool dipotong dengan ukuran 2x2x5 cm (sesuai dengan lubang panel). Bila menggunakan media lain isikan pada sel tray sampai penuh.
- Benih yang sudah berkecambah di-transplanting/pindahkan dari tray semai ke panel semai menggunakan pinset. Setiap lubang diisi dengan 1 bibit tanaman
- Simpan panel semai di dalam rumah bibit sampai siap tanam (4-5 minggu). Siram bibit setiap hari dengan nutrisi, dan setiap 4 hari disiram dengan Gandasil-D dengan konsentrasi2 g/liter
- Nutrisi yang dipakai adalah AB mix yang terdiri dari larutan nutrisi Stok A dan Stok B.
- Nutrisi dilarutkan di dalam container A dan container B dengan volume masing-maing 90 liter.
- Larutan stok A mengandung: KNO3, Ca(NO3)2, NH4NO3, FeEDTA, sedangkan Larutan stok B mengandung: KNO3, K2SO4, KH2PO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4, ZnEDTA, H3BO3 dan NH4-MoO4.
- Usahakan seluruh nutrisi teraduk secara merata pada masing-masing container.
- Keperluan nutrisi Tomat disajikan pada Tabel.
Pembuatan Arang sekam
- Sekam padi kering dituangkan ke tungku pembakaran, 3 karubng di atas pemanggang dan 2 karung di bawah pemanggang atau di lantai tungku.
- Keran air dari bak penampungan air dibuka dan air dibiarkan mengalir melalui pipa besi spiral yang dihubungkan dengan pipa pembuangan.
- Bahan bakar disiramkan secukupnya pada sekam di kedua sisi lantai tungku kemudian api disulutkan dan sekam dibiarkan terbakar merata di atas pemanggang.
- Sekam yang membara dibiarkan berjatuhan ke lantai tungku, dan tumpukan sekam di atas pemanggang diaduk-aduk dengan tongkat pengaduk sehingga lebih banyak sekam membara yang berjatuhan ke lantai tungku.
- Pengadukan juga dilakukan pada tumpukan sekam dilantai tungku sehingga pengarangan sekam terjadi secara merata.
- Sekam yang telah terbakar merata dan menjadi arang di lantai tungku ditarik dengan tongkat pengaduk ke bak penampungan arang sekam, kemudian disiram dengan air bersih sampai bara api padam. Hal ini dilakukan untuk mencegah hancurnya arang sekam menjadi abu.
- Arang sekam yang telah dingin dimasukkan ke dalam polybag sebanyak 2 kg setiap polybag, kemudian diletakkan di bangku tanam sesuai dengan jarak tanam.
- Pada tiap bangku tanam ditempatkan dua baris polybag yang letaknya berselingan (zig-zag)
- Jarak antar baris 50 cm sedangkan jarak polybag dalam satu baris tanaman adalah 40 cm.
- Bibit yang telah berumur 4-5 minggu di persemaian, mempunyai tinggi 10 – 15 cm, atau 4 daun yang terbuka penuh siap untuk ditanam sesuai dengan jadwal tanam.
- Media tanam arang sekam, sebelum ditanami diberi larutan nutrisi sebanyak 50 ml per polibag dan ditaburi Furadan 3 G secukupnya.
- Bibit di panel semai sebelum ditanam disiran dahulu dengan air untuk memudahkan pencabutan bibit.
- Bibit beserta media semai (rockwool) ditanam di tengah polybag yang sebelumnya telah disiapkan.
- Daun-daun bibit dijaga dari percikan nutrisi dan diusahakan tidak menyentuh arang sekam
Pemupukan dan Penyiraman
- Pemberian nutrisi pada sistem hidroponik dilakukan bersamaan dengan penyiraman (Fertigasi), dan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sistem hidroponik.
- Jumlah nutrisi yang diberikan tidak sama tergantung pada umur tanaman dan kondisi cuaca.
- Pda kondisi cuaca normal (suhu 25o C, kelembaban 80%) pemberian nutrisi dilakukan setiap jam sekali, pada cuaca mendung diberikan setiap 1.5 jam sekali, dan jika hujan diberikan 2-2.5 jam sekali.
- Pemberian nutrisi dilakukan semenjak awal pertanaman sampai tanaman panen, mulai pukul07.00 – 16.30. Pada malam hari tidak dilakukan pemberian nurtisi.
- Pada jam 07:00 – 09:00 suhu rumah kaca normal, maka pemberian dapat dilakukan setiap satu jam. Akan tetapi setelah pukul 09:00 – 16:00 shu rumah kaca diatas normal sehingga pemberian harus disesuaikan. Catatan: pemberian nutrisi dilakukan sampai kapasitas lapang (tidak terjadi luber). Jumlah dan saat pemberian nutrisi disajikan pada Tabel.
- Bila terlalu panas naungi tanaman (terutama tanaman yang masih muda) dengan Paranet dengan intensitas naungan 55%.
- Selanjutnya naungan bisa dipergunakan terus atau sesuai dengan keperluan untuk mengatur kualitas tanaman.
- Aplikasi pupuk daun dilakukan bila diperlukan. Dan harus diberhentikan 10 hari sebelum pemanenan.
- Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit.
- JANGAN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA/PESTISIDA YANG BERLEBIHAN untuk pengendalian HPT.
- Hama Thrips biasa dikendalikan menggunakan : Ripcord 50 EC (2cc/l), atau Matador 25 EC(2cc/l), atau Decis 2.5 EC(2 cc/l air)
- Hama Mite dikendalikan dengan Omite 570 EC (2cc/l) atau Kelthane MF (2cc/l).
- Penyakit Bercak Daun Cercospora dapat dikendaliakan dengan Daconil 75 WP (2cc/l)
- Tanaman diajir pada umur 2-3 minggu setelah tanam mengunakan ajir benang yang dilitikan pada kawat yang dibentang dalam greenhouse setinggi 3m.
- Ajir tali digantung vertikal dan ujungnya diikatkan pada batang cabe.
- Pengikatan dilakukan dengan tepat dan kuat akan tetapi tidak sampai melukai atau memotong tanaman.
- Kondisi nutrisi tanaman dikontrol dengan menggunkan alat EC (Electric Conductivity )meter. EC meter mengukur kandungan garam total di dalam larutan nutrisi.
- Nutrisi yang diberikan mempunyai EC antara 1.6 –1.7 m mhos/cm, dan diharapkan akan meningkat menjadi 2.0 – 2.5 m mhos/cm di media tanam arang sekam setelah sehari dilakukan pemberian nutrisi.
- Bila EC kurang dari 2 m mhos/cm harus dinaikkan dengan cara menambah nutrisi. Bila EC lebih dari 2.5 m mhos/cm sebaiknya diturunkan secara bertahan dengan cara penyiraman dengan air saja.
- Panen pertama dapat dilakukan mulai 9 minggu setelah tanam. Panen berikutnya setiap 5-7 hari sekali.
- Buah yang sudah dipanen segera disortir (dipisahkan) berdasarkan grade yang dengan sesuai pesanan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar