Ikan mas adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan telah menyebar luas di negara indonesia. Di negara indonesia ikan mas ini mulai di pelihara pada sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di negara indonesia merupakan ikan mas yang bersal dan di bawa dari Cina, Eropa, Tailan dan Jepang. Selain dari itu ikan mas punten dan ikan mas majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini telah terdapat 10 ikan mas yang bisa diidentifikasikan berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Ikan mas merupakan spesies ikan air tawar yang telah lama di budidayakan terdomestikasi dengn baik di dunia ini. Di negara cina para petani telah telah membudidayakan ikan mas sekitar 4000 tahun yang lalu, sedangkan di eropa beberapa ratus tahun yng lalu. Sejumlah varietas dansubvaretas ikan mas telah banyak di budidayakan di asia tenggara sebagai ikan komsumsi juga ikan hias.
Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyak strain/ras. Hal tersebut di sebabkan karena :
1. Penyebaran daeah asal mulai dari cina sampai kedaratan eropa, Dan sangat luas dengan keadaan lingkungan yang bervariasi dan secara geografis terisolasi.
2. Daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
3. Akumulasimutasi.
4. Seleksi secara alami maupun oleh karya manusia (Hulata 1995) daya adaptasi yang tinggi juga menyebabkan ikan mas bisa hidup dalam ekosistem dataran rendah sampai ke dataran yang tinggi, (Sampai ketinggian 1.800 m dpl) Strain tersebut dampak dari keragaman bentuk Sisik, Bentuk tubuh dan warna. Beberapa strain yang telah di kenal di tanah air indonesia diantaranya adalah : Majalaya, Punten, Sinyonya, Domas, Merah/Cangkringan, Kumpai, Dan yang lainya. (Hardjamulia 1995).
Usaha pemeliharaan ikan mas saat ini makin berkembang di tanah air kita indonesia ini dan juga di negara berkembang yang oainya. Dengan di temukanya teknologi pembesaran secara intensif di KJA Atau (Karamba Jaring Apung) Juga KAD atau (Kolam Air Deras) Dengan hal demikian kebutuhan benih semakin Meningkat-meningkatnya. Nah berikut ini Sengaja saya share buat anda Teknik produksi ikan mas.
Teknik Produksi Ikan Mas
1. Persiapan Kolam
Persiapan kolam untuk kegiatan pemijahan ikan nila antara lain peneplokan/perapihan pematng, Agar pematang tidak bocor. Meratakan dasar kolam dengan kemiringan mengarah ke kemalir, Membersihkan bak kobakan, Menutup pintu pengeluaran dengan paralon, Pemasangan saringandi pintu pemasukan serta pengisian kolam dengan air. Pemasangan saringan maksudnya untuk menghindari masuknya Ikan-ikan liar lain sebagai predator atau kompetitor yang bisa mempengaruhi kuantitas hasil produksi maupun kualiatas benih yang di hasilkan.
2. Pembenihan
A. Pemeliharaan dan seleksi Induk
Induk di pelihara di kolam khusus secara terpisah antara Jantan dan Betina. Pakan yang di berikan berupa Pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan sebanyak 3% per bobot biomas per harinya. Pakan tersebut di berikan 3 kali dalam sehari. Dan ikan betina yang di seleksi telah dapat di pijahkan setelah berumur 1,5 hingga 2 tahun. dengan bobot 2 kg. Sedangkan induk Jantan berumur 8 bulan dengan bobot 0,5 kg. Untuk membedakan Jantan dan Betina bisa dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor ikan, Jika ada keluar cairan putih dari lubang kelamin, Maka ikn tersebut adalah Jantan. Nah berikut di bawah ini 4 Ciri-ciri ikan betina Yang siap pijah secara sederhana.
1. Pergerakan ikan lamban
2. Pada malam hari sering Melompat-lompat
3. Perut membesar/buncit kearah belakang dan apabila di raba terasa lunak
4. Lubang anus agak membengkak menonjol dan berwarna kemerahan
Sedangkan untuk ikan jantan mengeluarkan sperma atau cairan yang berwarna putih dari lubang kelamin jika di stripping.
B. Pemijahan
Dalam pemijahan ikan di rangsang dengan cara membuat lingkungan perairan yang menyerupai keadaan lingkungan perairan umum di mana ikan tersebut memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Sehubungn dengan hal tersebut Maka Langkah-langkah dalam pemijahan ikan mas adalah seperti berikut di bawah ini.
1. Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan seperti bak atau kolam.
2. Mengisi wadah pemijahan dengan air bersih setinggi 75-100 cm.
3. Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau kolam dengan ukuran 4 x 3 x1 meter. hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
4. Memasang kakaban di tempat pemijahan (dalam hapa) Kakaban dapat berupa ijuk yang di jepit atau bambu/papan berukuran 1,5 x 0,4 m.
5. Memasukkan induk jantan dan betina siap pijah, Jumlah dari induk betina yang di pijahkan tergantung kepada kebutuhan benih lepas hapa dan luas kolam yang akan di gunakan dalam pendederan 1. Bobot induk jantan sama dengan induk betina, Namun dengan jumlah yang lebih banyak.
6. Mengangkat induk yang memijah dan memindahkanya kedalam kolam pemeliharaan induk.
C. Perawatan larva
Kakaban diangkat 3 hari setelah telur menetes atau setelah larva tidak menempel di kakaban. Pakan larva berupa suspensi kuning telur dengna frekuensi 5 kali perhari (Satu telur untuk 100.000 ekor larva) Waktu perawatan larva tersebut selama 5 hari sehingga larva sudah tahan untuk di tebar ke kolam.
D. Pendederan
Kolam yang akan di gunakan untuk pendederan seharusnya telah dipersiapkan sebelumnya. Dan pada tebar selama kegiatan pendederan tertera dalam Tabel 1 dan 2. Seperti tabel.
Tabel 1. Standar proses produksi benih ikan mas pada setiap tingkatan pemeliharaan di kolam tersebut.
Tabel 2. Standar proses produksi benih ikan mas pada setiap tingkatan pemeliharaan di sawah.
3. Pembesaran
A. Pembesaran di KJA (Keramba Jaring Apung)
Sistim pembesaran intensif antara lain dapat di lakukan dalam keramba jaring apung yang bisa di pasang di perairan umum. Pemeliharaan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakter isti perairan yang yang tepat adalah
1. Air bergerak dengan arus terbesar, Tetapi bukan harus yang terlalu kuat.
2. Penempatan jaring dapat di pasang sejajar dengan arah angin.
3. Badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air.
4. Kedalaman air minimal bisa mencapai jarak antara dasar jring dengan dasar perairan 1,0 meter
5. Kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, Dan oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, Dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
Satu unit keramba jaring apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbetuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 Atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit keramba jaring apung terdiri 4 set kantong dan 1 set terdiri dari dua lapis kantong bagian badan kantong jring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat, atau di buat dari besi dan bambu, Dan pelampung berupa steerofoan atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang (Polietilena).
Frekuensi pemberian pakan minimal 2 kali per hari, sedangkan cara pemberian pakan agar efektif di sarankan dengan menggunakan Feeding Frame yang bisa dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm yang berbetuk persegi 4 seluas 1,0 sampai 2,0 m2. Alat-alat ini di pasang ke dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30-50 cm dari permukaan air. Letak alat ini bisa di tengah kantong atau di salah satu sudutnya gambar.
1. Standar pemeliharaan benih dalam poembesaran di KJA tertera dalam tabel 3.
Gambar1. Feeding frame untuk efektifitas pemberian pakan.
Tabel 3. Standar proses produksi benih ikan mas pada setiap tingkatan pemeliharaan di jaring apung.
B. Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras haruslah mempertimbangkan beberapa hal Antara lain lokasi dekat dengan sumber air, Seperti (Sungai, Irigasi Dan sebagainya) Dengan topografi yang memungkinkan air kolam bisa di keringkan dengan cara grafitasi. Kualitas air yang di pergunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (Kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit.
Bentuk kolam air deras bermacam macam, tergantung pada kondisi lahan, Bisa segitiga, Bulat, Maupun oval. Ukuranya bervariasi di sesuaikan dengan kondisi lahan dan kemampuan pembiayaan. Pada umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 Dengan kedalaman Rata-rata 1,0-1,5 Meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktiftas ikan. Oleh karena itu harus Berkontruksi tembok atau di lapis papan. Dan dasar kolam harus memungkinkan tidak pada daerah mati aliran, (Pada tempat di mana kotoran mengendap) Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai sekitar 2-5%. Dan pada tebar ikan ukuran 75-150 gram/ekor sebanyak 10-15 kg/m3 air kolam. Dan dosis pakan yang di berikan sebanyak 4% bobot biomass/hari. Kemudian Frekuensi pemberianya 3 kali sehari.
Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Dan Teknik Budidaya Ikan Mas tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/05/tips-dan-teknik-bidudaya-ikan-mas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar